Keutamaan Menghadiri Proses Pemakaman
Apakah prosesi pemakaman bermanfaat bagi jenazah atau bagi mereka yang menghadirinya?
Dianjurkan untuk menghadiri prosesi pemakaman karena hal ini mengingatkan peserta akan kematian dan akhirat. Selain itu, salah satu manfaat menghadiri pemakaman adalah pahala yang diperoleh baik bagi peserta maupun bagi almarhum. Nabi Muhammad saw menganjurkan untuk menghadiri pemakaman karena hal ini dapat mengingatkan seseorang akan kehidupan setelah kematian. Imam Ja'far Shadiq as juga menyarankan agar keluarga almarhum memberitahukan orang lain tentang wafatnya kerabat mereka agar mereka dapat menghadiri pemakaman, menyalatkannya, dan dengan demikian memperoleh pahala serta beristighfar untuk almarhum.
Mengingat Kematian dan Akhirat
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa salah satu manfaat menghadiri pemakaman adalah untuk mengingat kematian dan akhirat. Nabi Muhammad saw menganjurkan kehadiran dalam pemakaman karena hal ini mengingatkan manusia pada kehidupan setelah mati. Dalam riwayat disebutkan bahwa ketika beliau menghadiri pemakaman, beliau tampak sedih dan berbicara lebih sedikit.[1] Templat:جعبه نقل قول
Imam Muhammad Baqir as lebih mengutamakan menghadiri pemakaman dibandingkan dengan menghadiri jamuan, karena pemakaman mengingatkan manusia akan kematian dan akhirat.[2]
Nabi Muhammad saw juga memberikan nasihat kepada Abu Dzar al-Ghifari mengenai prosesi pemakaman dan memperingatkannya bahwa saat mengikuti jenazah, pikirannya harus sibuk dengan renungan dan kekhusyukan, karena pada akhirnya ia sendiri akan mengalami hal yang sama.[3]
Dalam suatu pemakaman, Imam Ali as mendengar seseorang tertawa dan berkata:
- "Seolah-olah kematian hanya ditakdirkan untuk orang lain, bukan untuk kita."[4]
Beliau kemudian mengingatkan bahwa orang-orang yang kini sedang dikuburkan tidak akan kembali, dan kita juga tidak akan kekal di dunia ini.[4]
Penghapusan Dosa bagi yang Hadir dan yang Meninggal
Salah satu manfaat menghadiri pemakaman adalah pahala yang diperoleh oleh peserta prosesi.[5] Riwayat dari Imam Muhammad Baqir as menyebutkan bahwa ada empat bentuk syafaat bagi mereka yang menghadiri pemakaman.[6]
Para malaikat juga memberi kabar gembira tentang surga kepada mereka yang menghadiri prosesi pemakaman.[7]
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa setiap orang yang mengiringi jenazah seorang mukmin hingga dimakamkan, Allah akan mengutus tujuh puluh malaikat untuk menemaninya di hari kiamat serta memohonkan ampunan baginya.[8]
Imam Ja'far Shadiq as menyarankan agar keluarga almarhum mengumumkan berita kematian agar banyak orang yang menghadiri pemakaman, menyalatkannya, dan memperoleh pahala serta mendoakan almarhum.[9]
Imam Muhammad Baqir as juga menyatakan bahwa pengampunan dosa adalah hadiah bagi mereka yang menghadiri pemakaman.[7]
Dalam ajaran Islam, pemakaman mengutamakan nilai kemanusiaan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa suatu ketika Nabi dan para sahabat sedang duduk ketika jenazah seseorang lewat. Nabi dan para sahabat segera berdiri untuk memberi penghormatan. Seseorang memberi tahu Nabi bahwa jenazah itu adalah seorang Yahudi, dan mereka bertanya mengapa beliau tetap menunjukkan penghormatan kepadanya. Nabi menjawab:
- "Bukankah dia seorang manusia?"[10]
Catatan Kaki
- ↑ Syekh Abbas Qummi, Safinah al-Bihar, Penerbit Oswa, jilid 4, hlm. 565.
- ↑ Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, 1403 H, jilid 78, hlm. 284.
- ↑ Thabarsi, Makarim al-Akhlaq, 1412 H, hlm. 465.
- ↑ 4.0 4.1 Shubhi Shaleh, Nahjul Balaghah, Hikmah 122, hlm. 490.
- ↑ Al-Anwar al-Nu'maniyyah, hlm. 220.
- ↑ Syekh Abbas Qummi, Safinah al-Bihar wa Madinah al-Hikam, Penerbit Oswa, jilid 4, hlm. 565.
- ↑ 7.0 7.1 Al-Kulaini, Al-Kafi, 1407 H, jilid 3, hlm. 172.
- ↑ Muhammad Baqir Majlisi, Zad al-Ma'ad, hlm. 54-55.
- ↑ Thabarsi, Makarim al-Akhlaq, 1412 H, hlm. 360.
- ↑ Bihar al-Anwar, jilid 18, hlm. 254.