Kisah Kepala-Kepala Syuhada Karbala

Semakan 883 pada 00:46, 18 Februari 2025 oleh Abadiyuwono2014 (bincang | sumb.) (→‎Catatan Kaki)
(beza) ← Semakan terdahulu | Semakan semasa (beza) | Semakan berikutnya→ (beza)
Pertanyaan

Apa yang terjadi dengan kepala para syuhada Karbala, termasuk kepala mulia Imam Husain as?

Semua kepala syuhada Karbala (kecuali Ali Asghar as dan Hurr bin Yazid Riyahi) dipisahkan dari tubuh mereka dan dibawa bersama kafilah tawanan Karbala ke Kufah dan Syam. Sebagian besar ulama Syiah berpendapat bahwa kepala Imam Husain as setelah Kufah dan Syam dikembalikan ke Karbala dan dimakamkan di samping jasadnya. Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa kepala Imam Husain as dimakamkan di Damaskus dan Mesir. Beberapa pendapat lain menyebutkan bahwa kepala Imam dikuburkan di Madinah atau Najaf, namun setelah beberapa waktu, dipindahkan ke Karbala dan dimakamkan di sana.

Mengenai kepala syuhada lainnya, pendapat yang terkenal adalah bahwa kepala mereka dikembalikan ke Karbala dan dimakamkan di sana. Namun, ada juga makam di Pemakaman Bab Saghir, Syam yang dikaitkan dengan kepala para syuhada Karbala.

Pemisahan Kepala Syuhada Karbala

Setelah kesyahidan Imam Husain as, atas perintah Umar bin Sa'ad, kepala semua syuhada dipisahkan dari tubuh mereka. Di antara para syuhada, hanya dua orang yang kepalanya tidak dipisahkan:

  • Ali Asghar as: Setelah tragedi Karbala, kepalanya tidak dipisahkan dari tubuhnya karena Imam Husain as telah menguburkannya.
  • Hurr bin Yazid Riyahi: Kepalanya juga tidak dipisahkan karena kerabat dan anggota sukunya menghalangi pemenggalan kepalanya.[1]

Kepala para syuhada dibagi di antara berbagai suku untuk dibawa ke Kufah dan Syam guna mendapatkan hadiah. Setelah tiba di Kufah dan beberapa waktu berada di sana, kepala para syuhada dibawa bersama kafilah tawanan peristiwa Karbala menuju Syam.[2]

Nasib Kepala Imam Husain as

Terdapat berbagai pendapat mengenai nasib kepala Imam Husain as:

Pengembalian ke Karbala

Sebagian besar ulama Syiah percaya bahwa Imam Sajjad as pada hari Arba'in (20 Safar 61 H) tiba di Karbala dan menguburkan kepala Imam Husain as di sana.[3] Sayid Ibnu Thawus, seorang ulama Syiah abad ke-7 Hijriah, dalam Luhuf menyatakan bahwa kepala Imam Husain as dikembalikan dari Syam dan dikuburkan di Karbala di samping tubuhnya.[4] Sayid Asrar Husaini Tankubani dalam kitab Masaib al-Hudat menyebutkan bahwa pemakaman kepala Imam Husain di Karbala adalah pendapat yang paling masyhur.[5]

Pemakaman di Mesir

Menurut beberapa riwayat, Khalifah Fatimiyah membawa kepala Imam Husain as dari Bab al-Faradis di Syam ke 'Asqalan, yang terletak di antara Syam dan Mesir, lalu memindahkannya ke Mesir dan memakamkannya di tempat yang dikenal hingga kini. Sibth bin Jauzi, seorang sejarawan Sunni abad ke-7 Hijriah, menyatakan bahwa hal ini tidak dapat dibuktikan secara pasti.[6] Imam Yafi'i Yamani Makki (W. 768 H) dalam Mir'at al-Jinan juga menyatakan bahwa pemindahan kepala Imam Husain as ke Asqalan atau Kairo tidak dapat dipastikan.[7]

Pendapat ini banyak dianut oleh kelompok Sunni.[8]

Pemakaman Kepala Imam di Najaf

Dalam sebuah riwayat, Imam Shadiq as berkata kepada seseorang yang hendak berziarah ke Najaf bahwa ia akan melihat dua makam di sana; makam yang lebih besar adalah makam Imam Ali as, sedangkan makam yang lebih kecil adalah tempat pemakaman kepala Imam Husain as.[9]

Juga dikisahkan bahwa Imam Shadiq as ketika tiba di Najaf, melaksanakan salat dua rakaat di tempat yang diyakini sebagai lokasi kepala Imam Husain as.[10]

Namun, Sayid Ibnu Tawus menyebutkan bahwa setelah kepala Imam Husain as dimakamkan di Najaf, kemudian dipindahkan dan disatukan kembali dengan jasadnya di Karbala.[11] Muhammad Hasan Najafi, penulis Jawahir al-Kalam, setelah menukil riwayat ini dan pandangan Sayid Ibnu Thawus, menyatakan bahwa kemungkinan kepala Imam Husain as sempat dimakamkan di Najaf, dekat Imam Ali as, sebelum akhirnya dipindahkan dan dikuburkan di Karbala.[12]

Pendapat Lain

Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Yazid mengirimkan kepala Imam Husain as kepada gubernur Madinah, yang kemudian menguburkannya di Baqi'.[13] Riwayat ini dinukil dari Zubair bin Bakar, namun ulama Syiah tidak mempercayainya dan menganggapnya sebagai musuh Ahlul Bait as.[14]

Beberapa sejarawan juga meriwayatkan bahwa kepala Imam Husain as dimakamkan di Damaskus.[15]

Nasib Kepala Syuhada Lainnya

Sebagian besar ulama Syiah percaya bahwa Imam Sajjad as pada hari Arba'in tiba di Karbala dan menguburkan kepala syuhada lainnya di sana.[16]

Namun, di Pemakaman Bab Saghir, Syam, terdapat sebuah makam yang dikenal sebagai "Makam Kepala Syuhada Karbala," yang mencantumkan nama banyak syuhada yang diyakini dimakamkan di sana.[17]

Catatan Kaki

  1. Abu Mikhnaf, Waq'at al-Thaff, disunting oleh Yusefi Gharavi, diterjemahkan oleh Jawad Soleimani, hlm. 192 dan 199, diterbitkan oleh Institut Imam Khomeini, Qom.
  2. Abu Mikhnaf, Waq'at al-Thaff, disunting oleh Yusefi Gharavi, diterjemahkan oleh Jawad Soleimani, hlm. 192 dan 199, diterbitkan oleh Institut Imam Khomeini, Qom.
  3. Qadhi Thabathabai, Tahqiq Darbareh Awwalin Arba'in Sayid al-Syuhada, hlm. 337.
  4. Al-Luhuf, Sayid Ibnu Thawus, hlm. 112, cetakan kedua, Saida.
  5. Qadhi Thabathabai, Tahqiq Darbareh Awwalin Arba'in Sayid al-Syuhada, hlm. 337.
  6. Lihat Lawa'ij al-Asyjan, hlm. 247.
  7. Mir'at al-Jinan, Yafi'i, jilid 1, hlm. 136, cetakan Hyderabad, 1337 H.
  8. Lihatlah; Wasail al-Syi'ah, jilid. 33 bab Mazar, cetakan Islamiyah, Teheran
  9. Ibn Qulawaih, Kamil al-Ziyarat, 1356 H, hlm. 35.
  10. Lihat Wasa'il al-Syi'ah, jilid 10, bab 33, dari bab ziarah, cetakan Islamiyah, Teheran.
  11. Muhammad Hasan, Jawahir al-Kalam, jilid 20, hlm. 93.
  12. Muhammad Hasan, Jawahir al-Kalam, jilid 20, hlm. 93.
  13. Imad Hambali, Syajarat al-Dzahab, jilid 1, hlm. 67; Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid 8, hlm. 204.
  14. Qadhi Thabathabai,Tahqiq Darbareh Awwalin Arba'in Sayid al-Syuhada, hlm. 318.
  15. Baladzuri, Ansab al-Asyraf, 1996, jilid 3, hlm. 214.
  16. Qadhi Thabathabai, Tahqiq Darbareh Awwalin Arba'in Sayid al-Syuhada, jilid 3, hlm. 304, diterbitkan oleh Yayasan Ilmiah dan Budaya Syahid Qadhi.
  17. Muhammad Ali Alami, Husain Nafs Muthmainnah, hlm. 365, Penerbit Had, cetakan pertama, 1372 H.

Templat:تکمیل مقاله

رده:درگاه امام حسین(ع)