Mushaf Fatimah Sa

Daripada WikiPasokh
Semakan 840 pada 19:00, 12 Februari 2025 oleh Abadiyuwono2014 (bincang | sumb.)
Pertanyaan

Apa itu Mushaf Fatimah sa? Apakah buku ini juga dikenal dengan nama "Saudara Al-Qur'an"?


Mushaf Fatimah sa adalah kitab yang dikatakan dituliskan oleh Imam Ali as setelah Malaikat Jibril mengajarkannya kepada Fatimah sa setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. Keberadaan kitab ini tidak diragukan berdasarkan berbagai riwayat.

Riwayat tentang Mushaf Fatimah sa tercatat dalam sumber-sumber utama Syiah, seperti Basa'ir al-Darajat dan al-Kafi. Mushaf ini tidak pernah dipublikasikan dan hanya disimpan oleh Imam-imam Syiah as. Riwayat paling banyak tentang Mushaf ini terdapat dalam karya Allamah Al-Majlisi yang membahas ilmu-ilmu Ahlulbait as.

Mushaf Fatimah sa berisi penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang akan datang dan nasib keturunan Fatimah sa. Kitab ini juga menjadi rujukan dalam ajaran-ajaran Syiah.

Namun, terdapat perbedaan dan kadang pertentangan dalam beberapa riwayat tentang isi Mushaf Fatimah sa, yang menyebabkan pandangan para ulama tentang rincian kitab ini bervariasi. Di sumber-sumber yang terpercaya, tidak ada bukti bahwa kitab ini disebut "saudara Al-Qur'an".

Ciri-ciri Mushaf Fatimah Sa

Dalam riwayat Ahlulbait as, disebutkan bahwa Mushaf Fatimah sa diwahyukan kepada Fatimah sa.[1]Mahdavī-Rād, Muḥammad ‘Alī, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Dāneshnāmeh-ye Fāṭimī, di bawah pengawasan ‘Alī Akbar Rashād, Teheran, Penerbit: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Pemikiran Islami, 1393 HS, Jilid 3, halaman 64.</ref> Beberapa riwayat ini memiliki sanad yang sah, sehingga tidak ada keraguan tentang keberadaan kitab ini.[1] Salah satu riwayat yang sah datang dari Imam Ja'far Shadiq as yang menjelaskan tentang Mushaf Fatimah sa sebagai jawaban atas pertanyaan salah seorang pengikutnya. Dalam riwayat ini, dijelaskan bahwa Mushaf tersebut ditulis selama 75 hari setelah wafatnya Nabi Muhammad saw.[2]

Riwayat tentang Mushaf Fatimah sa tercatat dalam sumber-sumber utama Syiah, seperti Basa'ir al-Darajat[3] dan Al-Kafi.[4] Mayoritas riwayat mengenai Mushaf ini terdapat dalam karya Allamah Al-Majlisi yang membahas ilmu-ilmu Ahlulbait as.[5]

Berdasarkan riwayat Ahlulbait as, Mushaf Fatimah sa tidak pernah sampai ke tangan orang lain dan tetap disimpan oleh Imam-imam Syiah.[6] Dalam beberapa riwayat, dikatakan bahwa ukuran Mushaf ini tiga kali lebih besar dari Al-Qur'an.[7] Keberadaan Mushaf Fatimah sa digunakan sebagai sumber dalam ajaran-ajaran Syiah.[8]

Perbedaan dalam isi beberapa riwayat tentang Mushaf Fatimah sa dan kadang adanya pertentangan di antaranya menyebabkan pandangan para peneliti tentang rincian Mushaf ini tidak seragam.[9]

Penulis dan Penyusun Mushaf Fatimah sa

Dalam riwayat-riwayat tentang Mushaf Fatimah sa, disebutkan berbagai pihak yang terlibat dalam proses penulisan kitab ini, antara lain Allah, Malaikat, Jibril, dan Rasulullah saw.[10] Allamah Majlisi mencoba menggabungkan riwayat-riwayat ini.

Beberapa peneliti menganggap ini sebagai cara terbaik untuk menyatukan pendapat yang berbeda tentang hal tersebut.[11] Beliau menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Rasulullah saw dalam riwayat tersebut adalah Jibril.[12] Ulama lain, seperti Sayid Muhsin Amin Amili[13], Sayid Ja'far Murtadha Amili[14], dan Sayid Muhammad Husain Fadhlullah[15], juga memberikan cara mereka untuk menggabungkan riwayat-riwayat ini.

Seluruh ulama Syiah sepakat bahwa penulis dan penyusun Mushaf Fatimah sa adalah Imam Ali as.[16]

Kandungan Mushaf Fatimah sa

Mushaf Fatimah sa dikatakan berisi:

  1. Kedudukan Rasulullah saw dan masa depan keturunan Sayidah Fatimah sa.[17]
  2. Penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.[18]
  3. Nama para nabi Allah as, penerus mereka, dan wasiat mereka.[19]
  4. Nama seluruh raja dan penguasa hingga Hari Kiamat.[20]
  5. Abdul Husain Syarafuddin, seorang ulama Syiah, juga menyebutkan bahwa mushaf ini mengandung peribahasa, hikmah, nasihat, dan berita-berita tertentu.[21] Namun, pandangan ini dibantah oleh beberapa peneliti.[22]
  6. Beberapa peneliti, merujuk pada sebuah riwayat[23] yang menyebutkan kitab dengan judul Kitab Fatimah sa berisi rincian hukum syariat, menyatakan bahwa Mushaf Fatimah juga mencakup seluruh hukum syariat secara terperinci serta detail hukum pidana.[24] Sayid Muhammad Husain Fadhlullah mendukung pandangan ini dan menyatakan bahwa Kitab Fatimah sa dan Mushaf Fatimah sa adalah hal yang sama.[25] Namun, beberapa peneliti membantah pendapat ini.[26] Selain itu, ada kemungkinan bahwa Kitab Fatimah sa berbeda dari Mushaf Fatimah sa, dan istilah Fatimah dalam Kitab Fatimah sa merujuk pada Fatimah binti Husain as.[27]
  7. Sayid Husain Mudarrisi Thabathabai, seorang cendekiawan Syiah dan profesor hukum Islam di Universitas Princeton, menyebut bahwa Mushaf Fatimah sa berisi gagasan-gagasan esoteris Syiah yang sering dirujuk dalam berbagai konteks.[28] Namun, pandangan ini mendapat kritik.[29]

Dalam sumber-sumber yang ada, tidak ditemukan informasi bahwa kitab ini disebut sebagai "saudara Al-Qur'an."

Keraguan Tentang Mushaf Fatimah sa

Beberapa orientalis dan ulama Ahlusunah, dengan mengacu pada istilah Mushaf dalam nama Mushaf Fatimah sa dan membatasi istilah tersebut hanya untuk Al-Qur'an, menuduh Syiah memiliki Al-Qur'an lain yang berbeda dari Al-Qur'an yang ada di kalangan umat Islam. Di antara mereka adalah Ignaz Goldziher[30], seorang orientalis terkenal asal Hungaria, dan Abdullah al-Qasimi, seorang penulis Salafi dari Arab Saudi.[31]

Sebagai tanggapan, beberapa peneliti menyatakan bahwa para ulama Syiah sepakat bahwa Mushaf Fatimah sa tidak mengandung Al-Qur'an.[32] Pernyataan ini didukung oleh banyak riwayat dari Imam-Imam Syiah as yang menyebut Mushaf Fatimah sa dengan berbagai istilah, dan hampir semuanya secara tegas menyatakan bahwa kitab ini tidak mencakup Al-Qur'an.[33]

Bacaan Lebih Lanjut

  1. Sebuah Kajian tentang Mushaf Fatimah sa, karya Muhammad Ali Mahdavi Rad, diterbitkan oleh Nashr Mash'ar.
  2. Hakikat Mushaf Fatimah sa menurut Syiah, karya Akram Barakat, diterbitkan oleh Dar al-Safwah.
  3. Mushaf Fatimi: Kajian tentang Mushaf Fatimah sa, karya Abdullah Amini, diterbitkan oleh Dalil Ma Publications.

Catatan Kaki

  1. 1.0 1.1 Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; teks bagi rujukan :0 tidak disediakan
  2. Kulaynī, Muḥammad ibn Ya‘qūb, Al-Kāfī, Qom, Dār al-Ḥadīth, 1429 H, Jilid 1, halaman 599–600.
  3. Ṣaffār Qummī, Muḥammad ibn al-Ḥasan, Baṣā’ir al-Darajāt fī Faḍā’il Āl Muḥammad (ṣ), penyunting: Muḥsin ibn ‘Abbās ‘Alī Kūche Bāghī, Qom, Maktabah Āyatullāh al-Mar‘ashī al-Najafī, 1404 H, halaman 170–181.
  4. Al-Kulaynī, Al-Kāfī, Jilid 1, halaman 592–602.
  5. Majlisī, Muḥammad Bāqir, Biḥār al-Anwār al-Jāmi‘ah li Durar Akhbār al-A’immah al-Aṭhār, Beirut, Mu’assasah al-Wafā’, 1403 H.
  6. Kulaynī, Muḥammad bin Ya‘qūb, Al-Kāfī, Qom, Dār al-Ḥadīth, 1429 H, Jilid 1, halaman 593.
  7. Kulaynī, Muḥammad bin Ya‘qūb, Al-Kāfī, Qom, Dār al-Ḥadīth, 1429 H, Jilid 1, halaman 595.
  8. Madrassī Ṭabāṭabā’ī, Ḥusayn, Mīrās-e Maktūb-e Shī‘ah, Qom, Nashr Mūrakhkh, 1386 SH, halaman 41.
  9. Mahdavī-Rād, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Jilid 3, halaman 65.
  10. Mahdavī-Rād, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Jilid 3, halaman 68.
  11. Mahdavī-Rād, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Jilid 3, halaman 72.
  12. Majlisī, Muḥammad Bāqir, Biḥār al-Anwār al-Jāmi‘ah li-Durar Akhbār al-A’immah al-Aṭhār, Jilid 26, halaman 42.
  13. Amīn, Muḥsin, A‘yān al-Shī‘ah, Beirut, Dār al-Ta‘āruf li al-Maṭbū‘āt, 1403 H, Jilid 1, halaman 357.
  14. ‘Āmilī, Ja‘far Murtadhā, Mā’sāt al-Zahrah (sa): Shubuhāt wa Rudūd, Beirut, Dār al-Sīrah, 1418 H, Jilid 1, halaman 116.
  15. Hāshīmī, Hāshim, Ḥiwār ma‘a Faḍlullāh ḥawl al-Zahrah (sa), Beirut, Dār al-Hudā, 1422 H, halaman 151.
  16. Mahdavī-Rād, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Jilid 3, halaman 73.
  17. Al-Ṣaffār al-Qummī, Bṣā’ir al-Darajāt fī Faḍā’il Āl Muḥammad Ṣallallāhu ʿalayhim, halaman 174.
  18. Al-Fattāl al-Nīsābūrī, Muḥammad bin Aḥmad, Rawdat al-Wā‘iẓīn wa Baṣīrat al-Muta‘iẓīn, Qom, Manshūrāt al-Raḍī, 1375 SH, Jilid 1, halaman 211.
  19. Majlisī, Muḥammad Bāqir, Biḥār al-Anwār al-Jāmi‘ah li-Durar Akhbār al-A’immah al-Aṭhār, Jilid 26, halaman 18.
  20. Al-Fattāl al-Nīsābūrī, Rawdat al-Wā‘iẓīn wa Baṣīrat al-Muta‘iẓīn, Jilid 1, halaman 211.
  21. Sharaf al-Dīn, ʿAbd al-Ḥusayn, Al-Murāja‘āt, Qom, al-Majma‘ al-‘Ālamī li-Ahl al-Bayt (a), 1426 H, halaman 603.
  22. Hāshimī, Ḥiwār ma‘a Faḍlullāh ḥawl al-Zahrah (sa), halaman 172.
  23. Kulaynī, Al-Kāfī, Jilid 7, halaman 37–41.
  24. Qazwīnī, Muḥammad Kāẓim, Fāṭimah al-Zahrah (sa) min al-Mahd ilā al-Laḥd, tanpa kota penerbitan dan tahun, halaman 96.
  25. Hāshimī, Ḥiwār ma‘a Faḍlullāh ḥawl al-Zahrah (sa), halaman 167.
  26. Amīn, Muḥsin, A‘yān al-Shī‘ah, Jilid 1, halaman 356.
  27. Hāshimī, Ḥiwār ma‘a Faḍlullāh ḥawl al-Zahrah (sa), halaman 181.
  28. Madrassī Ṭabāṭabā’ī, Mīrās-e Maktūb-e Shī‘ah, halaman 41.
  29. Mahdavī-Rād, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Jilid 3, halaman 82.
  30. Goldziher, Ignaz, Gerāyesh-hā-ye Tafsīrī dar Mīān-e Musalmānān, Pengantar oleh Sayyid Muḥammad ‘Alī I‘āzī, Terjemahan oleh Sayyid Nāṣir Ṭabāṭabā’ī, Teheran, Intishārāt Qoqnūs, 1383 SH, halaman 256-257.
  31. ‘Amīdī, Thāmir Hāshim Ḥabīb, Difā‘ ‘an al-Kāfī: Dirasah Naqdīyah Muqāranah li-Ahm Aṭ-ṭu‘ūn wa al-Shubuhāt al-Muthārah ḥawl Kitāb al-Kāfī li al-Shaykh al-Kulaynī, Qom, Markaz al-Ghadīr li al-Dirāsāt al-Islāmīyah, 1415 H, Jilid 2, halaman 353.
  32. Mahdavī-Rād, "Muṣḥaf Fāṭimah (sa)", Jilid 3, halaman 75.
  33. Al-Ṣaffār al-Qummī, Bṣā’ir al-Darajāt fī Faḍā’il Āl Muḥammad Ṣallallāhu ʿalayhim, halaman 170. Kulaynī, Muḥammad, Al-Kāfī, Jilid 1, halaman 595.

Templat:تکمیل مقاله