Pahala 18 Kali Lipat Bagi Pemberi Pinjaman

Daripada WikiPasokh
Semakan 302 pada 00:55, 16 Januari 2025 oleh Abadiyuwono2014 (bincang | sumb.)
(beza) ← Semakan terdahulu | Semakan semasa (beza) | Semakan berikutnya→ (beza)
Pertanyaan

Apakah hadis yang mengatakan pahala 18 kali lipat bagi orang yang memberi pinjaman adalah benar?

Matan hadis yang terdapat dalam kitab al-Kafi dan Tahdzib al-Ahkam menyebutkan pahala memberikan pinjaman 18 kali lebih besar. Salah satu riwayat yang dinukil dari Imam Ja'far Shadiq as secara sanad dianggap muktabar. Berdasarkan riwayat ini, pahala sedekah adalah 10 kali lipat, sementara pahala pinjaman adalah 18 kali lipat.

Hadis Pertama

«عنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ(ع): مَكْتُوبٌ عَلى بَابِ الْجَنَّةِ: الصَّدَقَةُ بِعَشَرَةٍ، وَ الْقَرْضُ بِثَمَانِيَةَ عَشَرَ»

"Tertulis di pintu surga: pahala sedekah sepuluh kali lipat, dan pahala pinjaman delapan belas kali lipat." [1]

Kajian Sanad

Hadis ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Ya'qub al-Kulaini dalam kitab al-Kafi dari Imam Ja'far Shadiq as. Para perawi hadis ini adalah Ali bin Ibrahim, ayahnya, Ibnu Abi Umayr, Mansur bin Yunus, dan Ishaq bin Ammar.

Allamah Majlisi dalam kitab Mir'ah al-Uqul menilai sanad hadis ini sebagai hasan atau muwatstsaq. [2] Menurut Syekh Thusi, Mansur bin Yunus, salah satu perawi hadis ini, adalah penganut mazhab Waqifiyyah,[3] tetapi ia tetap dianggap tsiqah dan terpercaya.[4] Oleh sebab itu, riwayat ini muwatstsaq dan muktabar.

Syekh Shaduq juga mencatat hadis ini dalam kitab Man La Yahdhuruhu al-Faqih.[5]

Hadis Kedua

«عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ(ع)، قَالَ: «قَالَ رَسُولُ اللَّهِ(ص): الصَّدَقَةُ بِعَشَرَةٍ، وَ الْقَرْضُ بِثَمَانِيَةَ عَشَر»

Imam Shadiq as meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Pahala sedekah sepuluh kali lipat, dan pahala pinjaman delapan belas kali lipat."[6]

Kajian Sanad

Hadis ini diriwayatkan oleh Syekh Kulaini dalam kitab al-Kafi dari Imam Shadiq as, yang menyampaikan dari Rasulullah saw.

Salah satu perawi, Nufali, tidak ditetapkan tsiqah ataupun dha'if dalam kitab-kitab rijal terdahulu.[7] Menurut Abdullah Mamaqani, sebagian ulama menilainya lemah, namun ia sendiri menyebutnya sebagai hasan. [8]

Menurut Allamah Hilli, Sakuni, perawi lainnya, adalah seorang Ahlusunah.[9] Beberapa ulama menilainya tsiqah dan menerima riwayatnya.[10] Oleh karena itu, validitas sanad hadis ini bergantung pada metode penilaian rijal yang digunakan.

Allamah Majlisi dalam kitab Mir'ah al-Uqul[11] dan Miladz al-Akhyar [12] menilai sanad hadis ini sebagai dha'if. Syekh Thusi juga mencatat hadis ini dalam kitab Tahdzib al-Ahkam dengan sanad yang sama seperti yang digunakan oleh Syekh Kulaini.[13]

Catatan Kaki

Templat:CK

Daftar Pustaka

Templat:Ref

Templat:Akhir

  1. al-Kulaini, Muhammad, al-Kafi, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan keempat, 1407 H, jilid 4, bab al-Qardh, hal. 33.
  2. Majlisi, Muhammad Baqir, Mir'ah al-Uqul fi Syarh Akhbar Al Rasul, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan kedua, jilid 16, hal. 162.
  3. Thusi, Rijal al-Thusi, disunting oleh Jawad Qayyumi Isfahani, Qom, Jama'ah al-Mudarrisin, 1373 H, hal. 343.
  4. Najasyi, Rijal al-Najasyi, disunting oleh Musa Syubairi Zanjani, Qom, Jama'ah al-Mudarrisin, 1365 H, hal. 412.
  5. Ibnu Babawaih, Muhammad, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, Qom, Jama'ah al-Mudarrisin, cetakan kedua, 1413 H, jilid 2, bab Tsawab al-Qardh, hal. 58, hadis 1697 dan jilid 2, bab Fadhil al-Shadaqah, hal. 67, hadis 1738.
  6. al-Kulaini, Muhammad, al-Kafi, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan keempat, 1407 H, jilid 4, bab al-Shadaqah 'ala al-Qarabah, hal. 10.
  7. Najasyi, Rijal al-Najasyi, disunting oleh Musa Syubairi Zanjani, Qom, Jama'ah al-Mudarrisin, 1365 H, hal. 38; Thusi, Muhammad bin Hasan, Rijal al-Thusi, disunting oleh Jawad Qayyumi Isfahani, Qom, Jama'ah al-Mudarrisin, 1373 H, hal. 490.
  8. Mamqani, Abdullah, Tanqih al-Maqal fi 'Ilm al-Rijal, disunting oleh Muhyiuddin Mamqani dan Muhammad Ridha Mamqani, Qom, Mu'assasah Al al-Bayt as, 1431 H, hal. 155.
  9. Allamah Hilli, Hasan bin Yusuf, Rijal al-Allamah al-Hilli, disunting oleh Muhammad Shadiq Bahrul Ulum, Qom, al-Syarif al-Radhi, 1402 H, hal. 199.
  10. Istirabadi, Muhammad bin Ali, Manhaj al-Maqal fi Tahqiq Ahwal al-Rijal, Qom, Mu'assasah Al al-Bayt as, 1422 H, jilid 2, hal. 307.
  11. Majlisi, Muhammad Baqir, Mir'ah al-Uqul fi Syarh Akhbar al-Rasul, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan kedua, jilid 16, hal. 135.
  12. Majlisi, Muhammad Baqir, Miladz al-Akhyar fi Fahm Tahdzib al-Akhbar, Qom, Perpustakaan Mar'asyi Najafi, cetakan pertama, jilid 6, hal. 278.
  13. Thusi, Muhammad, Tahdzib al-Ahkam, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan keempat, 1407 H, jilid 4, bab 29, Bab Ziyadah fi al-Zakah, hal. 106, hadis 36.